Setiap orang
memiliki keterampilan berbahasa yang berbeda-beda. Ada orang yang memiliki
keterampilan berbahasa tinggi, sedang dan rendah. Orang yang memiliki
keterampilan berbahasa tinggi akan mudah mencapai tujuan komunikasi yang ia
lakukan. Begitu juga sebaliknya, orang yang memiliki keterampilan berbahasa
sedang atau rendah, kualitas pencapaian tujuan komunikasi yang ia lakukan lebih
rendah dari orang yang memiliki keterampilan berbahasa tinggi.
A.
Pengertian Keterampilan
Berbahasa
Keterampilan berbahasa merupakan sesuatu yang penting
untuk dikuasai setiap orang. Dalam suatu masyarakat, setiap orang saling
berhubungan dengan orang lain dengan cara berkomunikasi. Tidak dapat dipungkiri
bahwa keterampilan berbahasa adalah salah satu unsur penting yang menentukan
kesuksesan mereka dalam berkomunikasi.
Menurut Hoetomo MA (2005:531-532) terampil adalah cakap dalam menyelesaikan
tugas, mampu dan cekatan. Keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan
tugas atau kecakapan yang disyaratkan. Sedangkan dalam KBBI bahasa adalah
sistem lambang bunyi yang arbiter, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat
untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri (berkomunikasi).
Jadi keterampilan berbahasa adalah kecakapan atau kemampuan dalam mengungkapkan
atau menerjemahkan suatu lambang atau bunyi yang arbiter, yang digunakan dalam
suatu masyarakat sehingga proses komunikasi dapat berjalan dengan baik
(lancar).
·
Komunikasi satu
arah
Komunikasi satu
arah adalah pesan disampaikan oleh sumber pesan kepada penerima pesan ( sasaran
) dan sasaran tidak dapat atau tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan
umpan balik atau bertanya.
Komunikasi satu
arah bisa dikatakan sebagai komunikasi yang tidak memberi kesempatan kepada
pendengar untuk memberikan tanggapan atau sanggahan.
Komunikasi satu
arah banyak kita temui dalam kehidupan sehari-hari, seperti penyampaian
informasi melalui pager, televisi dan radio.
·
Komunikasi Dua Arah
dan ada timbal
balik baik dari komunikator maupun komunikan. Komunikasi dua arah dapat
tearjadi secara vertikal, horizontal dan diagonal.
Contoh : tanya
jawab antara guru dan murid, komunikasi melalui media telepon, dan lain-lain
·
Komunikasi Multi
Arah
Merupakan
komunikasi yang berlangsung dari beberapa komunikator dan komunikan yang saling
berinteraksi.
Contoh :
diskusi antar anggota rapat.
Dalam komunikasi yang sesungguhnya, ketika melakukan
proses encoding si pengirim berada dalam
sebuah konteks yang berupa ruang, waktu, peran serta konteks budaya yang
menjadi latar belakang pengirim dan penerima. Keberhasilan suatu proses
komunikasi sangat bergantung kepada proses encoding
dan decoding yang sesuai dengan
konteks komunikasi.
Seseorang dikatakan memiliki keterampilan berbicara
apabila yang bersangkutan terampil memilih bunyi-bunyi bahasa (kata, kalimat,
serta tekanan dan nada) secara tepat serta memformulasikannya secara tepat pula
guna menyampaikan pikiran, perasaan, gagasan, fakta, perbuatan dalam suatu
konteks komunikasi. Kemudian seseorang dikatan memiliki keterampilan menyimak
apabila yang bersangkutan memiliki kemampuan menafsirkan makna dari bunyi-bunyi
bahasa yang disampaikan pembicara dalam suatu konteks komunikasi. Selanjutnya
seseorang dikatakan terampil menulis apabila yang bersangkutan dapat memilih
bentuk-bentuk bahasa tertulis (berupa kata, kalimat, paragraf) serta
menggunakan retorika (organisasi tulisan) yang tepat guna mengutarakan pikiran,
perasaan, gagasan, dan fakta. Seseorang dikatakan memiliki keterampilan membaca
bila yang bersangkutan dapat menafsirkan makna dan bentuk-bentuk bahasa
tertulis yang dibacanya.
B.
Manfaat
Keterampilan Berbahasa
Dapat dibayangkan apabila kita
tidak memiliki kemampuan berbahasa. Kita tidak dapat mengungkapkan pikiran,
tidak dapat mengekspresikan perasaan, dan tidak dapat melaporkan fakta-fakta
yang kita amati. Di pihak lain, kita tidak dapat memahami pikiran, perasaan,
gagasan, dan fakta yang disampaikan oleh orang kepada kita.
Jangankan tidak memiliki
kemampuan, seperti yang dikemukakan di atas, kitapun akan mengalami apabila
keterampilan berbahasa yang kita miliki tergolong rendah. Sebagai guru, kita
akan mengalami kesulitan dalam menyajikan materi pelajaran kepada para siswa
bila keterampilan berbicara yang kita miliki tidak memadai atau dipihak lain
para siswa akan mengalami kesulitan menangkat pelajaran yang kita sampaikan
secara lisan karena keterampilan berbicara yang kta miliki tidak memadai atau
karena kemampuan siswa rendah dalam mendengarkan. Begitu juga pengetahuan dan
kebudayaan tidak akan dapat disampaikan dengan sempurna, bahkan tidak akan
dapat disampaikan dengan sempurna, bahkan tidak akan dapat diwariskan kepada
generasi berikutnya apabila kita tidak dapat memperoleh pengetahuan yang
disampaikan para pakar apabila kita tidak memiliki keterampilan membaca yang
memadai.
Banyak contoh lain yang
menunjukkan betapa pentingnya keterampilan berbahasa dalam kehidupan. Bagi
seorang menajer misalnya, keterampilan berbicara memegang peran penting. Ia
hanya bisa mengelola karyawan di departemen atau organisasi yang dipimpinnya
apabila ia memilki keterampilan berbicara. Kepemimpinannya akan berhasil bila
didukung pula oleh keterampilan mendengarkan, membaca, dan juga menulis yang
berkaitan dengan profesinya. Sebaliknya, jabatan sebagai seorang manajer tidak
akan pernah dapat diraih apabila yang bersangkutan tidak dapat meyakinkan
otoritas yang berkaitan melalui keterampilannya berbicara dan menulis.
C.
Aspek
Keterampilan Berbahasa
Sehubungan dengan penggunaan
bahasa, terdapat empat keterampilan dasar bahasa, yaitu mendengarkan
(menyimak), berbicara, membaca, dan menulis Keempat keterampilan berbahasa itu
saling berkait satu sama lain,sehingga untuk mempelajari salah satu
keterampilan berbahasa, beberapa keterampilan berbahasa lainnya juga akan
terlibat. Tabel berikut ini menyajikan jenis keterampilan tersebut.
Lisan
|
Tulisan
|
|
Reseptif
|
Mendengarkan
|
Membaca
|
Produktif
|
Berbicara
|
Menulis
|
Tabel 1:Empat
jenis Keterampilan berbahasa
Dalam memperoleh keterampilan berbahasa biasanya kita
melalui suatu hubungan urutan yang teratur: mula-mula, pada masa kecil, kita
belajar menyimak/mendengarkan bahasa, kemudian berbicara, membaca, dan menulis.
Dengan demikian, rangkaian pemerolehan keterampilan berbahasa yaitu
keterampilan menyimak, berbicara, membaca, kemudian menulis.keterampilan
menyimak dan berbicara kita pelajari sebelum measuki sekolah, sedangkan keterampilan
membaca dan menulis pada umumnya dipelajari di sekolah. Keempat aspek keterampilasn
berbahasa berhubungan satu sama lain. Hubungan antar keterampilan berbahsa
tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut.
MENYIMAK
Langsung
Apresiatif
Reseptif
fungsional
|
Komunikasi
tatap muka
|
BERBICARA
Langsung
Produktif
ekspresif
|
KETERAMPILAN
BERBAHASA
|
||
Tak
langsung
Produktif
ekspresif
MENULIS
|
Komunikasi
tidak tatap muka
|
Tak
langsung
Apresiatif
fungsional
MEMBACA
|
Gambar 4: Hubungan
Antarketerampilan Berbahasa
Daftar pustaka:
Sunarti dan Anggraini, Deri. 2009. Keterampilan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta
0 komentar:
Posting Komentar