.....SELAMAT DATANG DI BLOG "Belajar Bareng RiHeriii'" BLOGNYA MAS HERI SUSANTO.......Pendidikan adalah senjata paling mematikan, karena dengan itu Anda dapat mengubah dunia. so jangan pernah berfikir tuk berhenti belajar........Semoga Bermanfaat....

Pages

Kamis, 28 November 2013

HAKIKAT KETERAMPILAN BERBAHASA



       Setiap orang memiliki keterampilan berbahasa yang berbeda-beda. Ada orang yang memiliki keterampilan berbahasa tinggi, sedang dan rendah. Orang yang memiliki keterampilan berbahasa tinggi akan mudah mencapai tujuan komunikasi yang ia lakukan. Begitu juga sebaliknya, orang yang memiliki keterampilan berbahasa sedang atau rendah, kualitas pencapaian tujuan komunikasi yang ia lakukan lebih rendah dari orang yang memiliki keterampilan berbahasa tinggi.
A.      Pengertian Keterampilan Berbahasa
Keterampilan berbahasa merupakan sesuatu yang penting untuk dikuasai setiap orang. Dalam suatu masyarakat, setiap orang saling berhubungan dengan orang lain dengan cara berkomunikasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa keterampilan berbahasa adalah salah satu unsur penting yang menentukan kesuksesan mereka dalam berkomunikasi.
Menurut Hoetomo MA (2005:531-532) terampil adalah cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan. Keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas atau kecakapan yang disyaratkan. Sedangkan dalam KBBI bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbiter, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri (berkomunikasi). Jadi keterampilan berbahasa adalah kecakapan atau kemampuan dalam mengungkapkan atau menerjemahkan suatu lambang atau bunyi yang arbiter, yang digunakan dalam suatu masyarakat sehingga proses komunikasi dapat berjalan dengan baik (lancar).



·         Komunikasi satu arah
Komunikasi satu arah adalah pesan disampaikan oleh sumber pesan kepada penerima pesan ( sasaran ) dan sasaran tidak dapat atau tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik atau bertanya.
Komunikasi satu arah bisa dikatakan sebagai komunikasi yang tidak memberi kesempatan kepada pendengar untuk memberikan tanggapan atau sanggahan.
Komunikasi satu arah banyak kita temui dalam kehidupan sehari-hari, seperti penyampaian informasi melalui pager, televisi dan radio.



·         Komunikasi Dua Arah
dan ada timbal balik baik dari komunikator maupun komunikan. Komunikasi dua arah dapat tearjadi secara vertikal, horizontal dan diagonal.
Contoh : tanya jawab antara guru dan murid, komunikasi melalui media telepon, dan lain-lain



·         Komunikasi Multi Arah
Merupakan komunikasi yang berlangsung dari beberapa komunikator dan komunikan yang saling berinteraksi.
Contoh : diskusi  antar anggota rapat.

Dalam komunikasi yang sesungguhnya, ketika melakukan proses encoding si pengirim berada dalam sebuah konteks yang berupa ruang, waktu, peran serta konteks budaya yang menjadi latar belakang pengirim dan penerima. Keberhasilan suatu proses komunikasi sangat bergantung kepada proses encoding dan decoding yang sesuai dengan konteks komunikasi.
Seseorang dikatakan memiliki keterampilan berbicara apabila yang bersangkutan terampil memilih bunyi-bunyi bahasa (kata, kalimat, serta tekanan dan nada) secara tepat serta memformulasikannya secara tepat pula guna menyampaikan pikiran, perasaan, gagasan, fakta, perbuatan dalam suatu konteks komunikasi. Kemudian seseorang dikatan memiliki keterampilan menyimak apabila yang bersangkutan memiliki kemampuan menafsirkan makna dari bunyi-bunyi bahasa yang disampaikan pembicara dalam suatu konteks komunikasi. Selanjutnya seseorang dikatakan terampil menulis apabila yang bersangkutan dapat memilih bentuk-bentuk bahasa tertulis (berupa kata, kalimat, paragraf) serta menggunakan retorika (organisasi tulisan) yang tepat guna mengutarakan pikiran, perasaan, gagasan, dan fakta. Seseorang dikatakan memiliki keterampilan membaca bila yang bersangkutan dapat menafsirkan makna dan bentuk-bentuk bahasa tertulis yang dibacanya.

B.       Manfaat Keterampilan Berbahasa
Dapat dibayangkan apabila kita tidak memiliki kemampuan berbahasa. Kita tidak dapat mengungkapkan pikiran, tidak dapat mengekspresikan perasaan, dan tidak dapat melaporkan fakta-fakta yang kita amati. Di pihak lain, kita tidak dapat memahami pikiran, perasaan, gagasan, dan fakta yang disampaikan oleh orang kepada kita.
Jangankan tidak memiliki kemampuan, seperti yang dikemukakan di atas, kitapun akan mengalami apabila keterampilan berbahasa yang kita miliki tergolong rendah. Sebagai guru, kita akan mengalami kesulitan dalam menyajikan materi pelajaran kepada para siswa bila keterampilan berbicara yang kita miliki tidak memadai atau dipihak lain para siswa akan mengalami kesulitan menangkat pelajaran yang kita sampaikan secara lisan karena keterampilan berbicara yang kta miliki tidak memadai atau karena kemampuan siswa rendah dalam mendengarkan. Begitu juga pengetahuan dan kebudayaan tidak akan dapat disampaikan dengan sempurna, bahkan tidak akan dapat disampaikan dengan sempurna, bahkan tidak akan dapat diwariskan kepada generasi berikutnya apabila kita tidak dapat memperoleh pengetahuan yang disampaikan para pakar apabila kita tidak memiliki keterampilan membaca yang memadai.
Banyak contoh lain yang menunjukkan betapa pentingnya keterampilan berbahasa dalam kehidupan. Bagi seorang menajer misalnya, keterampilan berbicara memegang peran penting. Ia hanya bisa mengelola karyawan di departemen atau organisasi yang dipimpinnya apabila ia memilki keterampilan berbicara. Kepemimpinannya akan berhasil bila didukung pula oleh keterampilan mendengarkan, membaca, dan juga menulis yang berkaitan dengan profesinya. Sebaliknya, jabatan sebagai seorang manajer tidak akan pernah dapat diraih apabila yang bersangkutan tidak dapat meyakinkan otoritas yang berkaitan melalui keterampilannya berbicara dan menulis.

C.       Aspek Keterampilan Berbahasa
Sehubungan dengan penggunaan bahasa, terdapat empat keterampilan dasar bahasa, yaitu mendengarkan (menyimak), berbicara, membaca, dan menulis Keempat keterampilan berbahasa itu saling berkait satu sama lain,sehingga untuk mempelajari salah satu keterampilan berbahasa, beberapa keterampilan berbahasa lainnya juga akan terlibat. Tabel berikut ini menyajikan jenis keterampilan tersebut.

Lisan
Tulisan
Reseptif
Mendengarkan
Membaca
Produktif
Berbicara
Menulis

Tabel 1:Empat jenis Keterampilan berbahasa

Dalam memperoleh keterampilan berbahasa biasanya kita melalui suatu hubungan urutan yang teratur: mula-mula, pada masa kecil, kita belajar menyimak/mendengarkan bahasa, kemudian berbicara, membaca, dan menulis. Dengan demikian, rangkaian pemerolehan keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, kemudian menulis.keterampilan menyimak dan berbicara kita pelajari sebelum measuki sekolah, sedangkan keterampilan membaca dan menulis pada umumnya dipelajari di sekolah. Keempat aspek keterampilasn berbahasa berhubungan satu sama lain. Hubungan antar keterampilan berbahsa tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut.

MENYIMAK
Langsung
Apresiatif
Reseptif
fungsional
Komunikasi tatap muka
BERBICARA
Langsung
Produktif
ekspresif

KETERAMPILAN BERBAHASA

Tak langsung
Produktif
ekspresif
MENULIS
Komunikasi tidak tatap muka
Tak langsung
Apresiatif
fungsional
MEMBACA

Gambar 4: Hubungan Antarketerampilan Berbahasa

Daftar pustaka:
Sunarti dan Anggraini, Deri. 2009. Keterampilan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta


0 komentar:

Posting Komentar