.....SELAMAT DATANG DI BLOG "Belajar Bareng RiHeriii'" BLOGNYA MAS HERI SUSANTO.......Pendidikan adalah senjata paling mematikan, karena dengan itu Anda dapat mengubah dunia. so jangan pernah berfikir tuk berhenti belajar........Semoga Bermanfaat....

Pages

Senin, 02 Desember 2013

B. Ragam Menyimak


Hai sobat bloggers, sesuai yang saya janjikan dientri sebelumnya, kali ini saya akan memposting materi Bahasa Indonesia, yaitu tentang Ragam Menyimak. Monggo dipun waos kanthi sak sekecanipon,hehe
Seperti yang kita ketahui tujuan dari kegiatan menyimak itu berbeda-beda, sehingga hal itu menyebabkan aneka ragam menyimak, tarigan (2006: 35), menggambarkan aneka ragam menyimak sebagai berikut.
1.         Menyimak Ektensif
Menyimak ektensif (ektensive listening) adalah sejenis kegiatan menyinyak yang mengenai hal-hal yang lebih umum dan bebas terhadap suatu ujaran, tidak perlu di bawah bimbimbingan langsung dari seorang guru.
Menyimak ektensif terdiri dari:
a.       Menyimak Sosial
Menyimak sosial biasanya berlangsung dalam situasi-situasi sosial tempat orang-orang mengobrol atau bercengkrama mengenai hal-hal yang menarik, sehingga orang yang hadir saling mendengarkan dan memberi respon  yang wajar terhadap apa yang dikatakan rekannya.
b.      Menyimak Sekunder
Menyimak sekunder adalah sejenis kegiatan menyimak secara kebetulan. Seperti contoh berikut,menyimak musik yang mengiringi ritme-ritme, tarian-tarian rakyat disekolah dan pada acara-acara radio yang terdengar sayup-sayup sementara kita sedang menulis surat pada seorang teman dirumah.
c.       Menyimak Estetik
Menyimak estetik adalah kegiatan menyimak kebetulan dan termasuk kedalam menyimak ekstensif, mancakup: menyimak musik, puisi, pembacaan bersama atau drama radio dan rekaman-rekaman serta menikmati cerita teka-teki dan lakon-lakon yang dibicarakan atau diceritakan oleh guru, siswa, dan ataupun aktor.
d.      Menyimak Pasif
 Menyimak pasif adalah penyerapan suatu ujaran tanpa upaya sadar dan biasanya menandai kita pada saat belajar kurang teliti, tergesa-gesa, menghafal luar kepala, berlatih santai serta menguasai suatu bahasa.
2.      Menyimak Intensif
Menyimak intensif adalah jenis menyimak yang pelaksanaannya pada suatu kegiatan yang lebih diawasi, dikontrol terhadap satu hal tertentu.
Menyimak intensif terdiri atas beberapa jenis berikut:
a.       Menyimak Kritis
Menyimak kritis adalah kegiatan menyimak yang berupa untuk mencari kesalahan atau kekeliruan bahkan hal-hal yang baik dan benar dari ujaran pembicara, dengan alasan yang kuat dan dapat diterima oleh akal sehat. Pada umumnya menyimak kritis lebih cendrung meneliti letak kekurangan, kekeliruan, ketidak telitian yang terdapat dalam ujaran atau pembicaraaan seseorang.
b.      Menyimak Konsentratif
Menyimak konsentratif sering disebut a study-type listening atau menyimak yang merupakan kegiatan sejenis telaah. Kegiatan yang tercangkup dalam menyimak konsentratif adalah:
·         Mengikuti petunjuk.
·         Mencari hubungan.
·         Mencari informasi.
·         Memperoleh pemahaman.
·         Menghayati ide-ide.
·         Memahami urutan ide-ide.
·         Mencatat fakta-fakta.
·         Menyimak Kreatif
c.       Menyimak kreatif adalah kegiatan menyimak yang dapat mengakibatkan kesenangan rekontruksi imajinatif para penyimak terhadap bunyi, penglihatan, gerakan, serta perasaan kinestetik terhadap apa-apa yang disimaknya. Kegiatan dalam menyimak kreatif:
·         Mengasosiasikan makna-makna dengan pengalaman menyimak
·         Merekontruksi imaji-imaji visual sementara menyimak
·         Mengadaptasikan imaji dengan pikiran imajinatif dalam karya
·         Memecahkan masalah, memeriksa, dan mengujinya
d.      Menyimak Eksplorasif
Menyimak eksploratif adalah kegiatann menyimak intensif dengan tujuan menyelidiki sesuatu lebih terarah. Tujuan dari kegiatan dalam menyimak eksplorasif adalah sebagai berikut:
·         Menemukan hal-hal baru
·         Menemukan informasi tambahan
·         Menemukan isu menarik

e.       Menyimak Interogatif
Menyimak interogatif adalah sejenis kegiatan menyimak intensif yang menuntut lebih banyak konsentrasi dan seleksi, pemusatan perhatian dan pemilihan butir-butir dari ujaran sang pembicara, sebab sang penyimak akan mengajukan pertanyaan sebanyak mungkin yang mencakup apa, siapa, mengapa, di mana, ke mana, untuk apa, benarkah, dan sebagainya.
f.       Menyimak Selektif
Menyimak selektif yakni menyimak yang dilakukan sebagai pelengkap kegiatan menyimak pasif guna mengimbangi isolasi kultural dan tendensi kita untuk menginterprestaskan kembali semua yang kita dengar dengan bantuan bahasa yang telah kita kuasai
Menyimak pasif perlu dilengkapi dengan menyimak selektif, alasan nya:
·         Kita jarang mendapat kesempatan untuk berpartisipasi secara sempurna dalam suatu kebudayaan asing, itu mengganggu kapasitas kita untuk menyerap.
·         Kebiasaan-kebiasaan kita cenderung membuat kita menginterprestasikan kembali rangsangan-rangsangan akustik yang disampaikan oleh telinga ke otak dan karena itu kita memperoleh suatu impresi yang dinyatakan dengan tidak sebenarnya terhadap bahasa asing

Sumber:
Sunarti dan Anggraini, Deri. 2009. Keterampilan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta

0 komentar:

Posting Komentar