Maaf sobat bloggers, untuk teknik menyimak agak lama saya poskan, ya maklum lagi sok sibuk,heheheh. tapi tenang di entri ini kita akan sama-sama belajar bagaimana teknik menyimak.monggo dipon waos sak sekecanipon...
Menyimak bukanlah
suatu kegiatan satu arah. Langkah pertama dari kegiatan keterampilan menyimak
ialah proses proses psikomotorik untuk menerima gelombang suara melalui telinga
dan mengirimkan impuls-impuls tersebut ke otak. Namun proses tadi hanyalah suatu
permulaan dari suatu proses interaktif ketika otak bereaksi terhadap
impuls-impuls tadi untuk mengirimkan mengirimkan sejumlah mekanisme kognitif
dan afektif yang berbeda.
Proses menyimak
mencakup tahap-tahap sebagai berikut:
1.
Tahap mendengar
(hearing); dalam tahap ini kita mendengar segala sesuatu yang dikemukakan oleh
sang pembicara dalam ujarannya.
2.
Tahap memahami
(understanding); setelah mendengar maka ada keinginan untuk mengerti isi ujaran
sang pembicara.
3.
Tahap menafsirkan
(interpreting); penyimak yang baik belum puas kalau hanya mendengar dan
memahami isi ujaran sang pembicara, dia ingin menafsirkan butir-butir pendapat
yang terdapat dalam ujaran sang pembicara.
4.
Tahap mrenilai
(evaluating); pada tahap ini sang penyimak mulai menilai ujaran sang pembicara,
dimana kelebihan dan kekurangannya.
5.
Tahap menanggapi
(responding); merupakan tahap terakhir dalam kegiatan menyimak, sang penyimak
menyambut, mencamkan, menyerap, serta menerima gagasan atau ide yang
dikemukakan oleh sang pembicara.
Menurut Brawn (via Iskandarwassid, 2008: 227-228),
terdapat delapan proses dalam kegiatan menyimak, yakni sebagai berikut.
1.
Pendengar
memproses raw speech dan menyimpan image darinya
dalam short term memory. Image ini berisi frasa,
klausa, tanda-tanda baca, intonasi, dan pola-pola tekanan kata dari suatu
rangkaian pembicaraan yang ia dengar.
2.
Pendengar
menentukan tipe dalam setiap peristiwa pembicaraan yang sedang diproses.
Pendengar, sebagai contoh harus menentukan kembali apakah pembicaraan tadi
berbentuk dialog, pidato, siaran radio, dan lain-lain dan kemudian ia
menginterpretasikan pesan yang ia terima.
3.
Pendengar mencari
maksud dan tujuan pembicara dengan memper-timbangkan bentuk dan jenis
pembicaraan, konteks, dan isi.
4.
Pendengar me-recall latar
belakang informasi (melalui skema yang ia miliki) sesuai dengan konteks subjek
masalah yang ada. Pengalaman dan pengetahuan akan digunakan dalam membentuk
hubungan kognitif untuk memberikan interpretasi yang tepat terhadap pesan yang
disampaikan.
5.
Pendengar mencari
arti literal dari pesan yang ia dengar. Proses ini melibatkan kegiatan
interpretasi semantik.
6.
Pendengar
menentukan arti yang dimaksud.
7.
Pendengar
mempertimbangkan apakah informasi yang ia terima harus disimpan di dalam
memorinya atau ditunda.
8.
Pendengar menghapus
bentuk pesan-pesan yang telah ia terima. Pada dasarnya, 99% kata-kata dan
frasa, serta kalimat yang diterima akan menghilang dan terlupakan.
Sumber:
Sunarti dan Anggraini, Deri. 2009. Keterampilan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta
0 komentar:
Posting Komentar